Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya disini akan menceritakan pengalaman di lingkungan keluarga saya tentang bahasa daerah mengenai penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri.
Pertama-tama saya ingin mengenalkan dari mana suku-suku keluarga saya, Terutama kedua orang tua saya, yg dasarnya bapak saya adalah seorang yg mempunyai orang tua yg asli dari daerah citapen atau bisa disebut keturunan sunda, dengan kakek dan nenek saya yg dari bapak itu lahir asli di daerah sunda, tapi bapak saya tidak lahir di daerah tersebut, bapak saya dan adik-kakak nya lahir di daerah Jakarta, jadi bisa dibilang bahwa tidak ada ajaran bahasa-bahasa sunda maupun logat-logat nya yg malah cenderung ke logat dan bahasa betawi.
Tapi beda dengan ibu saya yg keturunan nya dari kakek saya yg orang jawa dan nenek saya yg dari daerah medan,dan walaupun kakek saya yg dari ibu itu orang jawa, tapi tidak ada logat-logat jawa nya sama sekali karna kakek saya itu anak rantau yg jauh dari jawa disaat bertemu dengan nenek saya, Ibu saya lahir asli di medan tapi semenjak remaja sudah pindah ke daerah Jakarta, tapi karna saya anak terakhir dari 7 bersaudara, jadi saya tidak begitu tau bagaimana logat orang medan dan lain-lain nya, cuman satu yg saya sangat ketahui dari ibu saya itu yg sangat kental jiwa medan nya ialah jikalau ibu saya sedang bicara, suara nya sangat kencang sampai-sampai saya tidak bisa tau itu lagi marah atau hanya memang bicara biasa aja hehe mungkin itu yg saya kira logat dari ibu saya sebagai orang medan yg katanya galak-galak wkwk.
Jadi di keluarga saya saat ini bisa dibilang campur-campur logat nya, antara sunda,medan dan betawi yg paling kental logatnya, jadinya terkadang di dalam keluarga saya ini jika berbicara benar-benar campuran, misal nya disaat abang-abang saya sedang mengumpul bareng dengan saya beserta keluarga, disitu gaya berbicara nya benar-benar campuran antara logat sunda yg di setiapkalimat/kata-kata itu kebanyakan disambung dengan perkataan "Mah", contoh jika sedang bercanda "et dah, lu mah gitu si", (ini udh gabungan antara betawi&sunda kyknya hehe ).
Dan contoh lain disaat lagi serius pun terkadang tetap menggunakan kata-kata itu, misal "ya emang begitu dia mah, mau begimana lagi" disitu juga pun udh tercampur dengan logat betawinya disaat mengucapkan perkataan itu, tapi tentang logat medan nya itu hanya beberapa yg setidaknya bisa dibilang hampir sama seperti ibu saya yaitu suara nya kencang, hanya saya dan abang saya yg ke-4 dan yg ke-3 yg kalau berbicara terkadang tidak bisa mengatur volume suara jadi bisa dibilang secara spontan suara nya kencang jika mengucapkan kata-katanya, terkadang di kawasan kampus pun suara/logat saya masih terbawa hehe, itu hanya satu contoh yg sangat kelihatan/ketara dalam contoh-contoh yg lainnya, contoh lainnya yaa bisa dibilang hampir-hampir sama misal nya seperti perkataan bahasa Indonesia biasa yg di tambahkan huruf "H", contoh "ngapah,siapah,dimanah, wkwk contoh nya seperti itu", (maaf ketawa mulu hehe).
Contoh lainnya yaitu misal, ada lagi perkataan yg disambung dengan kata-kata "bae", dimana misal "lu diem bae si kalo di panggil", mungkin itu yg ketara/kelihatan di dalam lingkungan keluarga saya tentang penggunaan bahasa daerah mengenai bahasa Indonesia ini.
Mungkin hanya itu yg bisa saya sampaikan tentang bagaimana kejadian bahasa-bahasa atau logat-logat yg terjadi di lingkungan saya, mohon maaf jika ada menggunakan kata-kata kasar hehe :)
2. Sebutkan kelemahan & kelebihan mempelajari bahasa Indonesia
KELEBIHAN :
a). Bhs Indonesia sangat cukup mudah untuk bisa dipelajari oleh masyarakat nya sendiri, terutama yaitu karena di dalam sebuah aturan berbahasa Indonesia yg benar tidak pernah ada perbedaan dalam penggunaan bahasa terutama untuk kalangan orang yg lebih tua (lebih untuk di hormati), untuk kalangan sebaya, maupun untuk kalangan yg lebih muda dari pada kita (meskipun di dalam prakteknya, tentu saja kita harus bisa selektif di dalam memilih kata-kata yg akan digunakan ketika akan berbicara dengan orang lain untuk dapat menjaga nilai-nilai sosial seperti nilai kesopanan, nilai kerhomatan, & nilai kerukunan antar sesama ). Hal ini juga berbeda dengan bhs daerah, contohnya yaitu bhs Jawa, dimana di dalam pengguna nya, kita harus dapat memilih penggunaan setiap kata untuk berbicara dengan siapapun lawan bicara kita, seperti "basa karma", untuk digunakan jika akan berbicara dengan orang yg lebih tua dari pada kita/orang yg sangat di hormati, kemudian ada "basa madya", & juga "basa ngoko".
b). Bhs Indonesia juga tergolong sangat unik
karena hampir di semua kata yg dibaca sesuai dengan abjad ( misal sebuah kata
“aku”, akan tetap dibaca “aku” ; akan berbeda halnya apabila sebuah kata “aku”
dibaca dengan aturan Bhs Inggris, akan menjadi “ekyu” ). Keunikan yg lainnya
yakni adanya kata “n” & “g” di dalam satu kata ( misalnya kata “bingung” )
yg pembacaannya dapat menyesuaikan dengan huruf vokal yg sebelumnya.
c). Merupakan bhs persatuan di Tanah Air kita.
Maka apabila kita sedang berada di dalam kota mana pun, selama kota itu masih
berada di dalam wilayah Negara Indonesia, maka kita tidak perlu khawatir untuk
masalah komunikasi dengan beberapa penduduk setempat. Bahkan untuk penduduk
suku – suku yg dapat dikatakan masih tertinggal pun juga terkadang ada yg bisa
berbicara berbahasa Indonesia.
d). Salah satu bhs yg paling banyak di gunakan
di Dunia, dengan jumlah total 234 juta jiwa , Tentu saja, dengan mengingat
jumlah penduduk di Negara Indonesia saat ini ada sekitar lebih dari 200 juta
jiwa.
KEKURANGAN :
a). Bhs Indonesia
merupakan bhs yg “susah – susah gampang” untuk dapat dipelajari, terutama oleh
beberapa orang di luar sana. Contohnya semisal; yaitu penggunaan Bhs Inggris vs
Bhs Indonesia seperti yang ada di contoh berikut ini :
– She is okay = Dia baik – baik / Dia baik – baik saja
– He lives in Rembang = Dia hidup di daerah Rembang / Dia
tinggal di daerah Rembang
– is / are = artinya yakni “merupakan”
Orang luar yg mempelajari Bhs Indonesia ini mungkin akan
sedikit bingung, mau menggunakan kata yg mana??? Selain itu, terkadang kata –
kata seperti “saya” akan terdengar lebih kaku apabila kita sedang berbicara
dengan teman sebaya kita apabila dibandingkan dengan kata “aku”.
b). Banyaknya aturan – aturan di dalam bhs
Indonesia yg baik & benar, baik di dalam berbicara ataupun penulisan.
Misalnya yaitu, di dalam Bhs Indonesia kita sangat mengenal adanya EYD ( Ejaan
yg Di sempurnakan ), penulisan kata & kalimat baku, cara penggunaan kalimat
majemuk, dan sebagainya.
c). Adanya ungkapan – ungkapan yg sering di
gunakan di dalam Bhs Indonesia, sehingga kita harus bisa memahami apa arti dari
ungkapan tersebut. Contohnya :
meja hijau = pengadilan
hati = anak
tangan kanan = orang kepercayaan, dan sebagainya.
d). Sulit untuk di promosikan dengan sebagai
salah satu bhs internasional, karena kita masih sangat tertinggal di dalam
beberapa bidang, seperti halnya teknologi & ekonomi, yg mana 2 hal tersebut
yaitu merupakan salah satu kriteria yg sedang digunakan di dalam menilai
kelayakan suatu bhs yg akan digunakan sebagai bhs internasional.
Yaakk, Selesai saya disini membahas 2 pertanyaan/tugas tersebut yg saya kira sudah cukup bisa membuat para pembaca untuk mengerti dan memahami maksut dari pertanyaan dan jawaban saya ini.
Terimakasih :)
Waalaikum Salam Wr. WB.